Rabu, 31 Oktober 2012

TUGAS 5 ARTIKEL MENGENAI REALITAS SOSIAL


ARTIKEL 1
Bentuk-Bentuk Realitas Sosial



1. Interaksi sosial : hubungan dan pengaruh timbal balik antar individu, antara individu dengan kelompok, dan antar kelompok dalam masyarakat

Dalam intraksi sosial terdapat empat sub komponen pendukung yaitu :

a.     Stimulan : suatu rangsangan yang mendorong seseorang untuk memberikan respons, yang berupa tingkah laku, penampilan, suara atau ucapan.
b.    Respons : aktivitas tanggapan yang muncul karena adanya stimulan. Dengan adanya respon dan stimulan maka terjadilah kontak sosial.
c.     Aksi : aktivitas awal yang menjadi penyebab munculnya interaksi sosial. Aksi dipengaruhi oleh simpati, sugesti, empati, dan identifikasi.
d.    Reaksi : suatu aktivitas tanggapan yang muncul setelah adanya aksi dari pihak pertama.


2. Stratifikasi sosial : penggolongan masyarakat secara hierarkis berdasarkan sesuatu yang dihargai di dalam masyarakat.


3. Diferensiasi sosial : pembedaan masyarakat secara horizontal berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, bangsa, suku bangsa (SARA).


4. Sosialisasi : proses belajar berinteraksi seseorang atau individu di tengah-tengah masyarakat sehingga dapat berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.


5. Proses sosial : proses interaksi dan komunikasi antar komponen masyarakat dari waktu ke waktu sehingga terwujudlah suatu perubahan.


6. Perilaku menyimpang : tindakan atau kelakuan warga masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku. Pelaku perilaku penyimpangan disebut devian. Perilaku penyimpangan disebut deviasi. Perilaku tidak menyimpang disebut konformitas. Sumber perilaku penyimpangan yaitu :

- Aparat penegak hukum tidak berlaku secara optimal.
- Status sosial budaya dalam masyarakat semakin buruk.
- Proses pewarisan budaya yang tidak berhasil.
- Proses sosialisasi tidak sempurna.


7. Pengendalian sosial atau kontrol sosial : suatu sistem yang sengaja diciptakan oleh masyarakat untuk dijadikan pedoman berperilakuyang sudah digariskan di dalam nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Perangkat kontorl sosial yaitu berupa norma, lembaga, dan personel penegak hukum.


8. Pranata sosial atau lembaga sosial : sistem norma untuk mencapai tujuan yang dianggap penting bagi sebuah masyarakat. Lembaga sosial diantaranya yaitu :

- Lembaga keluarga.
- Lembaga keagamaan.
- Lembaga pemerintahan.
- Lembaga perekonomian.
- Lembaga pendidikan.


9. Nilai dan norma : Nilai adalah suatu yang abstrak yang dijadikan pedoman serta prinsip-prinsip umum dalam bertindak dan bertingkah laku. Norma adalah wujud nyata dari nilai yang berupa peraturan, kaidah atau hukuman.


10. Perubahan sosial budaya : munculnya corak budaya baru yang dianggap lebih ideal yang terjadi karena adanya perubahan struktur sosial dan struktur budaya sebagai akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur sosial budaya yang ada. Perubahan sosial dapat terjadi karena adanya perubahan lingkungan alam, situasi kependudukan, struktur sosial budaya, serta nilai dan sikap.


11. Kebudayaan : adalah bentuk dari budaya. Menurut Kuntjoroningrat kebudayaan dapat berbentuk :

- Artefak atau peninggalan manusia.
- Sistem aktifitas atau kegiatan manusia.
- Sistem ide/gagasan.

Secara universal 7 unsur utama kebudayaan :

1.    Sistem komunikasi/database.
2.    Sistem kepercayaan/religi.
3.    Sistem kesenian/seni.
4.    Sistem organisasi sosial/kemasyarakatan.
5.    Sistem mata pencaharian/ekonomi.
6.    Sistem ilmu pengetahuan.
7.    Sistem peralatan dan perlengkapan hidup/teknologi.



12. Status dan peranan sosial : Status sosial adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat. Peranan sosial adalah aktivitas seseorang yang disebabkan oleh status sosialnya di dalam masyarakat.




ARTIKEL 2

Konsep-konsep realitas sosial


Realitas social budaya mengandung arti kenyataan-kenyataan social budaya di sekitar lingkungan masyarakat tertentu. Misalkan di jalan raya kamu melihat orang berlalu-lalang, baik yang mengendarai kendaraan bermotor atau para pejalan kaki. Contoh tersebut dikenal sebagai realitas social di masyarakat. Sebagai kumpulan mahluk yang dinamis, kita senantiasa menemukan realitas social dalam masyarakat.
Masyarakat terbentuk karena manusia menggunakan pikiran, perasaan dan keinginannya dalam memberikan reaksi terhadap lingkungannya. Hal ini terjadi karena manusia mempunyai dua kinginan pokok yaitu, keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lainnya dan keinginan untuk menyatu dengan lingkungan alamnya.
Menurut Soerjono Soekanto, merumuskan beberapa ciri masyarakat sebagai berikut:
Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama. Tingkatan hidup bersama ini bisa dalam dimulai dari kelompok 
Hidup bersama untuk waktu yang cukup lama. Dalam hidup bersama ini akan terjadi interaksi. Interaksi yang berlangsung terus menerus akan melahirkan sistem interaksi yang akan nampak dalam peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia.
Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan
Mereka merupakan satu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya. 

v Masyarakat sebagai system social 
• Sistem social 
Adalah suatu system yang terdiri dari elemen-elemen social yang terdiri dari ; tindakan social yang dilakukan individu yang berinteraksi satu dengan lainnya dan bersosialisasi sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial. Keseluruhan hubungan sosial tersebut membentuk struktur sosial dalam kelompok maupun masyarakat yang akhirnya akan menentukan corak masyarakat tersebut.
• Struktur sosial
Struktur sosial mencakup susunan status dan peran yang terdapat di dalam satuan sosial, ditambah nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur interaksi antar status dan peran sosial. Didalam struktur sosial terdapat unsur-unsur sosial, kelompok-kelompok sosial dan lapisan-lapisan sosial. Unsur-unsur sosial terbentuk, berkembang, dan dipelajari oleh individu dalam masyarakat melalui proses sosial. Proses sosial adalah hubungan timbal balik antara bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat dan memahami norma-norma yang berlaku.
v Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah cara-cara perilaku masyarakat yang terorganisir secara sosial. Dengan kata lain, organisasi sosial merupakan jaringan hubungan antar warga masyarakat yang bersangkutan di dalam suatu tempat dan dalam waktu yang relatif lama. Di dalam organisasi sosial terdapat unsur-unsur seperti kelompok dan perkumpulan, lembaga sosal, peranan dan kelas-kelas sosial.
Kelompok sosial adalah kumplan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Klasifikasi kelompok sosial menurut Robert Bierstedt :
a. kelompok sosial yang teratur:
1. in-group dan out-group
In-group adalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinya dalam kelompok tersebut, biasa disebut dengan ”kita”. Sifat in-group biasanya didasarkan pada faktkor simpati dan kedekatan dengan anggota kelompok. Out-group adalah kelompok yang diartikan oleh individu sebagai lawan in-groupnya, biasanya dikenal dengan “mereka”.
2. kelompok primer dan sekunder
Menurut Cooley kelompok primer adalah kelompok kecil yang anggotanya memiliki hubungan dekat, personal, dan langgeng, contohnya keluarga. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang lebih besar, bersifat sementara, dibentuk untuk tujuan tertentu dan hubungan antar anggota bersifat impersonal sehingga biasanya tidak langgeng, misalnya, kesebelasan sepak bola.

3. paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesselschaft)
Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang anggotanya terikat oleh hubungan batin murni dan bersifat alamiah serta kekal. Hubungannya didasari oleh rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang telah ditakdirkan. Bentuk ini dapat ditemui dalam keluarga, kelompok kekerabatan. Paguyuban mempunyai ciri-ciri hubungan akrab, bersifat pribadi dan eklusif.

Menurut Ferdinand Tonnies, di masyarakat selalu dijumpai salah satu dari tiga tipe paguyuban, yaitu :

a. Paguyuban karena ikatan darah, seperti keluarga, kekerabatan, kesukuan,dan lain-lain.

b. Paguyuban karena tempat, seperti rukun tetangga, rukun warga, dan lain-lain.

c. Paguyuban karena pikiran/ideologi, seperti pergerakan mahasiswa, parta politik, dan lain-lain. 
Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk jangka waktu yang pendek. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk yang ada dalam pikiran belaka,misalnya, ikatan antar pedagang, 

4. kelompok formal dan informal
Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya. Contohnya, birokrasi, perusahaan, negara.
Informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur yang pasti, terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang sehingga terjadi pertemuan kepentingan dan pengalaman. Contohnya, klik (ikatan kelompok terdekat atau pertemanan). 

5. Membership group dan Reference group
Membership group adalah suatu kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggotanya.
Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk kepribadian dan perilakunya.

b. Kelompok sosial yang tidak teratur yaitu, kerumunan dan publik.
Kerumunan (crowd) adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan pada waktu yang bersamaan. 
Publik adalah orang-orang yang berkumpul yang mempunyai kesamaan kepentingan.
Peranan adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukannya.

v Dinamika Sosial
Dinamika sosial adalah penelaahan tentang perubahan-perubahan yang terjadi didalam fakta-fakta sosial yang saling berhubungan satu dengan lainnya, meliputi pengendalian sosial, penyimpangan sosial, mobilitas sosial, dan perubahan sosial.

v Masalah Sosial
Masalah sosial adalah gejala atau fenomena sosial yang tidak sesuai antara apa yang dikehendaki masyarakat dengan apa yang terjadi. Beberapa masalah sosial penting yang sering muncul dalam kehidupan di masyarakat diantaranya; kemiskinan, kejahatan, disorganisas keluarga, masalah remaja, masalah kelainan seksual dan masalah kependudukan.

Sumber: 
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2045195-konsep-realitas-sosial/#ixzz0YXh3s4wg




TUGAS 3 ANALISIS KORAN MENGENAI KELOMPOK SOSIAL


BANGKOK, KOMPAS.com — Ketangguhan tim nasional U16 Indonesia di ajang Pra Piala Asia 2012 bakal diuji oleh Myanmar pada laga pembuka di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand, Senin (12/9/2011) pukul 18.00.


Jika tim besutan pelatih Indra Syarif itu mampu meraih tiga poin, hasil itu akan mempermudah langkah ke final. Myanmar akan menjadi lawan pertama Timnas U16 Indonesia di Grup G Pra Piala Asia 2012.

Kemenangan menjadi penting diraih untuk memuluskan langkah tim asuhan pelatih Indra Safri ini dalam upayanya meneruskan tradisi lolos ke putaran final Piala Asia U16. Dalam dua edisi Piala Asia U16 sebelumnya, Indonesia selalu lolos ke putaran final.

Kali ini perjuangan Indonesia untuk mengulangi sukses tersebut memang lebih berat karena Indonesia harus bersaing dengan tim kuat seperti Australia, Thailand, Myanmar, Hongkong, dan Guam di Grup G. Australia dan tuan rumah Thailand adalah lawan terberat bagi Indonesia.

Sedangkan jatah tiket lolos ke putaran final hanya juara dan runner-up grup. Melihat peta kekuatan lawan tersebut, Indra Syarif meminta pemainnya untuk benar-benar fokus pada laga perdana lawan Myanmar. Kemenangan bisa menjadi modal kuat untuk menatap laga selanjutnya.

”Para pemain sudah siap tempur menghadapi Myanmar. Beruntung, tidak ada masalah dengan cuaca maupun tempat pertandingan. Yang penting para pemain bisa fokus dan konsentrasi sepanjang pertandingan,” ujar Indra dalam siaran pers PSSI, Minggu (11/9) dini hari.

Meski optimistis, Indra tidak ingin terlalu membebani pemainnya dengan target yang berat. ”Ini pemain muda, fokus utama adalah pembinaan. Meski tidak ada target, saya percaya selama kita tampil maksimal, hasilnya juga akan terbaik. Saya sudah menerima semua laporan soal pertandingan nanti, termasuk karakteristik stadion hingga iklim, dan saya melihat pemain sudah siap,” kata Indra.

Sebelum mengikuti Pra Piala Asia U16 ini, timnas menjalani tujuh kali laga uji coba melawan tim lokal yang usianya dua hingga lima tahun lebih tua. Timnas U16 sukses membukukan enam kemenangan dari tujuh laga. Dengan agresivitas gol mencapai hampir 18 gol dan hanya kebobolan empat gol.

TUGAS 4 GAMBAR REALITAS SOSIAL





Pasar tradisional merupakan salah satu contoh masyarakat yang masih berpegang teguh dan melestarikan budaya asli.
Bagaimana menurut anda ?

Sangat berbeda dengan pasar modern yang telah terpengaruh oleh budaya luar. Pasar (supermarket) ini cenderung mengakibatkan stratifikasi sosial lebih terlihat. Secara realitas, hanya orang yang memiliki uang banyak yang lebih banyak mengunjungi.